Tapi itu hanya sekedar masuk, sempat membuat akun Blogger dan hanya berhenti di bagian pengisian profil saja, karena minimnya informasi dan kemampuan saya dalam menjelajah mesin pencari waktu itu, alias gaptek >,<
Contents
Awal Mula Mengenal Blog Lebih Intim.
Tahun 2012 saya mulai masuk ke dunia twitter, pada saat itu, buzzer hanya berlaku bagi mereka para selebtweet dengan followers ribuan sampai jutaan dengan pengaruhnya yang nyata, berbeda dengan sekarang di mana hampir setiap akun twitter bisa berkesempatan menjadi buzzer, dan merasakan bagaimana rasanya “sambil menyelam minum air, sambil twitter-an menghasilkan koin”.
Dengan intensitas timeline yang selalu update setiap detiknya, saya agak kelabakan mengikuti informasi yang dibagikan di dalamnya, namun setelah terbiasa “scroll sampe atas”, akhirnya saya menemukan retweet-an teman saya dari salah satu akun komunitas blogger yang saat itu sedang mengadakan semacam award bagi para blogger.
Alhasil dari stalking singkat waktu itu, akhirnya saya memutuskan untuk kembali membuat blog lagi, dengan modal informasi yang mulai bermunculan, dan jari saya yang mulai sedikit lincah mengumpulkan tutorial demi tutorial.
Yang saya fikirkan pertama kali adalah; “wah kayaknya asyik nih, jadi bisa lebih leluasa nulis keresahan di media ini”, daripada ngegalau di Facebook nggak jelas, mau galau di Twitter pun waktu itu cuma muat 140 karakter saja, kurang puas lah, ya XD.
Upskilling melalui Diskusi dan Kelas Blogger.
Selain perkenalan, tulisan-tulisan pertama yang mengisi blog ini adalah review dan kumpulan Quote dari Novel yang saya baca, jumlah karakternya pun nggak lebih dari 100.
Namun seiring berjalannya waktu, saya mulai memberanikan diri untuk ikut lomba blog yang sama sekali nggak pernah menang, ikut kelas Blogger dan challenge menulis sambil membangun koneksi antar Blogger melalui komunitas, serta ber-interaksi dengan blogger-blogger lain di media sosial yang ada; facebook, twitter, sampai yang paling intim yakni GC WhatsApp.
Tentu saja hal tersebut memberikan banyak manfaat bagi saya, mulai dari adanya tips tentang cara menulis dengan baik dan benar, bagaimana membuat performa blog jadi lebih baik dengan menerapkan SEO On-Page, tips menulis SEO Friendly, serta berbagai kegiatan positif dan informasi penting lain yang bisa saya peroleh melalui diskusi, dan tulisan-tulisan teman blogger yang dibagikan di GC.
Selain hal-hal di atas, puncaknya adalah ketika saya memberanikan diri untuk menulis artikel berbayar untuk pertama kalinya, yang di-publish di blog-nya Andre. Oke jadi sebenarnya blog dia yang dapat job, lalu ybs menawari saya, “Kak bisa nggak nulis artikel untuk review ini? Nanti ada benefitnya, Kak.” Dan sejak saat itu, saya mulai sedikit PD melakukan kolaborasi setiap ada penawaran kerjasama yang masuk. Terima kasih, ya, Ndre
Kenapa Menulis Blog?
Kenapa menulis blog? Dari cerita yang saya tuliskan di atas, mungkin jawabannya adalah;
Mewujudkan Hobi yang Tertunda
Yap, untuk mewujudkan hobi yang tertunda. Sejak duduk di bangku SMP, saya memiliki kegiatan favorit atau yang biasa disebut dengan hobi yang nggak jauh-jauh dari dunia kreatif, baik itu menggambar maupun menulis, dan menurut saya, blog bisa menjadi wadah untuk mengekspresikan hobi menulis yang saya miliki tersebut.
Namun karena minimnya informasi dan skill nge-blog yang saya miliki saat itu, akhirnya keinginan untuk bikin blog jadi terus-terusan tertunda.
Dan setelah berhasil bikin blog elisa-blog.com di tahun 2014, betapa bersyukurnya saya, dari hobi yang saya jalani ternyata banyak sekali manfaat yang saya dapati.
Memberi Manfaat melalui Tulisan “Give“
Karena dengan menulis di blog saya bisa membagikan semua keresahan saya, membagikan pengalaman, pengetahuan, serta informasi yang saya ketahui melalui blogpost atau artikel di dalamnya.
Dan alhamdulillah melalui 250 lebih artikel yang sudah saya publikasikan, ada beberapa dari artikel tersebut yang sampai saat ini berhasil menempati posisi atas SERP, dan membantu pembaca dalam menemukan informasi yang sedang mereka butuhkan.
Tapi terlepas dari tema blog yang campur-aduk, semoga tulisan lain yang sudah saya tuliskan, bisa membawa manfaatnya sendiri-sendiri bagi pembaca.
Menerima Manfaat melalui Tulisan “Take“
Selain “Give” atau berbagi informasi melalui tulisan, jujur agak kaget juga ketika tau ternyata banyak sekali hal-hal baik dan manfaat yang bisa saya terima melalui tulisan yang saya bagikan. Apa saja hal baik tersebut?
- Diawali dengan bagaimana saya selalu update tentang perkembangan teknologi terkini,
- Lalu banyaknya teman-teman baru yang berasal dari berbagai daerah yang ada di Indonesia,
- Terpilih menjadi Fixer Ekspedisi Warisan Kuliner Nusantara yang digagas oleh Kecap Bango,
- Bisa berkolaborasi dengan berbagai brand lokal hingga internasional,
- Mendapatkan benefit berupa uang yang bisa mendukung passive income,
- Kesempatan untuk upskill dan reskill bisa diakses dengan mudah,
- Dan akhirnya bisa menjadi juara lomba blog SEO setelah beberapa tahun mengikuti kelas Blogger.
Selain 7 poin di atas, tentunya masih baaaanyak lagi hal baik yang sudah saya dapatkan dengan menulis di blog. Dan dari berbagai penjelasan yang sudah saya tuliskan di atas, pasti sudah pada ngerti dong jawaban dari pertanyaan “Kenapa menulis Blog?” versi saya?
TMI:
Sebenarnya tulisan yang harusnya sederhana karena sudah beberapa kali saya menulis dengan tema serupa ini, menjadi tantangan banget buat saya, kenapa? Ya.. setelah hampir 1 tahun lebih hiatus dan semangat nge-blog saya benar-benar luntur, saya jadi agak kagok nulis blog lagi :’).
Note:
Tulisan ini adalah tulisan lama yang saya publikasikan untuk mengikuti #BPN30dayChallenge2018 day 1, dengan tema “Kenapa Menulis Blog?”.
Dan kembali saya update 27 Oktober 2024, untuk ikut memeriahkan Hari Blogger Nasional 2024.
Senyum-senyum pas baca tulisan 'ngoceh panjang lebar di media' 😄