Saya dan keluarga seringnya menghabiskan akhir pekan di rumah, kalaupun mau jalan-jalan, yang menjadi tempat tujuan nggak pernah jauh dari kota sendiri. Tiga hari sebelum akhir pekan kemarin, saya dan suami berencana mencari udara segar, untuk tempat, biasanya menyesuaikan situasi dan kondisi, dan Goa Ngerong menjadi tujuan minggu itu. Tanpa persiapan baju ganti, saya nekat datang ke sana, fikir saya, pasti nanti bakal ada stand oleh-oleh di sana, dan ternyata memang ada salah satu stand yang menjual pakaian, jadi nggak perlu khawatir buat basah-basahan. Etapi.. Goa kok pake basah-basahan segala, sih? Iya, jadi ada semacam sendang kecil yang mengalir dari dalam goa sampai di depan mulut goa dan terhubung langsung dengan kali di luar area wisata Goa Ngerong, yang dimanfaat pengunjung sebagai arena basah-basahan.
Sendang yang berada di depan mulut goa memiliki kedalaman yang lumayan dangkal, sehingga anak-anak bisa bebas basah-basahan dengan tetap memerhatikan keselamatan, ada yang berenang ada juga yang memilih menyewa perahu karet untuk dinaiki, di sisi lain sendang dengan kedalaman lumayan (-/+ 3 Meter), remaja dan orang dewasa juga nggak ketinggalan ikut membasahi tubuh mereka dengan airnya yang tampak menyegarkan. Selain disuguhi pemandangan sendang dengan airnya yang biru dan jernih, pengunjung juga akan sangat dimanjakan dengan gerombolan ikan cantik yang lalu-lalang menyelami air dari ujung ke ujung sendang.
Satu cerita dari ibu-ibu pengunjung yang duduk di sebelah saya selama kum-kum, dia bilang kalau hampir setiap minggu pagi sampai siang, dia dan kedua putrinya selalu berkunjung ke Goa Ngerong, padahal jarak antara rumahnya yang berada di Tuban Kota dengan Goa Ngerong yang terletak di Rengel, salah satu desa di timur kota Tuban terbilang lumayan jauh. Namun dia tetap semangat mendatanginya hanya untuk kum-kum dan menikmati terapi yang diberikan oleh ikan-ikan di sana. “Enak, Mbak. Efek gigitan ikan bisa membuang sel kulit mati dan menghilangkan penyakit” kata Ibu tersebut. Saya yang sudah merasakan sendiri hasilnya, tentu saja percaya.
Menurut informasi yang saya peroleh dari beberapa sumber dan bahkan warga setempat, ada mitos yang beranggapan bahwa ikan-ikan yang ada di Goa Ngerong adalah titisan dari Putri di zaman kerajaan dulu, dan barang siapa yang mengambil kemudian memakan ikan tersebut, akan ditimpa kesialan (sakit sampai dengan meninggal).
Terapi Ikan memiliki banyak sekali manfaat, di luar penelitian yang beranggapan bahwa dari terapi ikan tersebut, bisa saja mendatangkan penyakit akibat virus yang menyebar di air selama proses terapi. Tapi, mengingat ikan-ikan di Goa Ngerong berada pada sendang dengan sumber air mengalir, saya optimis saja bahwa penyakit-penyakit yang dimaksud akan terbawa arus sejauh air mengalir, dan semoga penelitian tersebut nggak beneran terjadi pada saya dan orang-orang yang menikmati terapi ikan di sana. Amin.
Maklum saja, sendi-sendi kaki sendiri memiliki hubungan dan peran yang sangat penting bagi daya tahan tubuh. Ditambah lagi dengan suasana alam yang sejuk dan menyegarkan, tentunya akan membuat fikiran kita lebih rileks. Dan, memungkinkan juga bagi saya untuk lebih siap menghadapi pekerjaan di hari senin tanpa melalui masa sindrom hari senin kebanyakan. Ya, nggak?
Sincerely,
Itu kenapa ikan-ikannya jadi alat terapi? padahal lebih nikmat kalo dijadiin ikan asep… O_o
jadi pengen terapi ikan juga mbaak.
pengen terapi ikan gini, gimana rasanya ya?