Ketika kamu memutuskan untuk membeli rumah subsidi dengan proses KPR, berarti kamu juga sudah harus tahu, berapa perkiraan biaya beli rumah KPR subsidi yang harus kamu siapkan.
Yap, selain dana untuk membeli rumah subsidi itu sendiri, ada beberapa biaya tambahan yang harus disiapkan selama proses pembeliannya, dan itu berlaku bagi semua sistem pembelian, mulai dari cash in-house bertahap, cash keras, maupun menggunakan sistem pembiayaan KPR rumah subsidi dari pemerintah.
Dan kalau kamu penasaran, apakah rumah subsidi ada biaya tambahan saat membelinya? Jawabannya adalah, ya, untuk membeli rumah subsidi, kamu harus menyiapkan biaya tambahan lain, di luar harga dari rumah itu sendiri.
Karena faktanya, banyak dari user yang masih dibikin kaget, ketika marketing menjelaskan terkait biaya tambahan untuk membeli rumah subsidi di kantor saya. Jadi pada artikel bincang properti kali ini, saya akan menjelaskan biaya apa saja saat membeli rumah subsidi yang harus disiapkan oleh user, baik itu untuk pembelian cash maupun pembelian KPR.
Contents
Biaya Apa Saja yang Harus Dikeluarkan saat Membeli Rumah Subsidi?
Seperti yang kita tau, bahkan orang sudah membuat RAB ketika membangun rumah secara mandiri pun, pasti ada saja biaya tak terduga lain yang harus dibayarkan, dan itu juga berlaku untuk biaya beli rumah subsidi.
Bedanya, kamu hanya perlu menyiapkan dana yang lebih ringan dibanding dengan membangun rumah sendiri mulai dari 0, terlebih jika kamu memanfaatkan pembiayaan KPR subsidi pemerintah saat membeli rumahnya, memiliki rumah dengan biaya yang terjangkau tentu bukan hanya sekedar jadi impian saja.
Oke memang apa saja sih biaya untuk membeli rumah subsidi yang harus dikeluarkan? Cuss lanjut baca artikelnya!
Biaya untuk Membeli Rumah Subsidi secara Cash
1. Biaya Booking Fee, DP dan Pelunasan Pembelian Rumah Cash
Untuk biaya DP membeli rumah di perumahan subsidi secara cash adalah 30% hingga 40%, di mana persentase tersebut dihitung dari harga jual rumah Subsidi yakni mulai dari 166 Jutaan untuk wilayah Jawa Timur per tahun 2025 ini.
Selanjutnya kamu bisa menentukan lebih dulu, mau beli rumah subsidi secara cash keras atau cash bertahap. Kalau cash keras, kamu bisa langsung membayar semua kekurangan bayarnya setelah dipotong DP yang telah dibayarkan sebelumnya.
Tapi kalau mau beli rumah subsidi secara cash bertahap, pihak developer akan memberikan rincian skema pembayaran rumahnya. Kalau di tempat saya sendiri, skema pembayaran rumah cash bertahap cukup singkat, yakni dari harga jual rumah subsidi yang sudah dibayar oleh user 30% sampai 40% sebagai DP, sisa pembayarannya tinggal dibagi saja selama 5 bulan, karena di kantor saya, untuk cash bertahap ini jangka waktu pembayarannya hanya sampai 6 bulan saja.
Dengan skema pembayaran yang jelas, pasti bisa membantu user dalam merencanakan pembayaran DP selanjutnya dengan baik (berbicara dengan nada nyindir #eh)
2. Biaya Realisasi Rumah
Selain menyiapkan dana untuk membayar rumah sesuai harganya, kamu juga harus menyiapkan biaya tambahan untuk membeli rumah subsidi, yang biasa disebut dengan biaya realisasi.
Ketentuan biaya realisasi ini biasanya berbeda pada masing-masing developer, ada yang langsung all in one dengan nominal yang sudah ditetapkan di awal, ada juga yang dibayarkan berdasarkan kisaran biaya yang harus dibayar pada masing-masing instansi terkait (pajak, notaris, bank, dsb).
Kalau dibaca secara sekilas, opsi pembayaran biaya realisasi yang terakhir mungkin terlihat lebih menarik. Tapi.. ada tapinya, ya. Karena itu hanya kisaran saja, akan ada kemungkinan kalau pembayaran biaya tambahan tersebut nggak sesuai dengan perkiraan awal, dan justru terdapat kekurangan biaya lain yang harus kamu bayarkan lagi.
Nah that’s why, di tempat saya sendiri lebih memilih untuk menggunakan sistem pembayaran biaya realisasi all in one, jadi user nggak perlu bingung lagi, atau takut ada kekurangan bayar biaya tambahan saat membeli rumah subsidi.
2. Biaya untuk Membeli Rumah dengan KPR Subsidi Pemerintah
1. Biaya Booking Fee dan DP Rumah Subsidi
Sama seperti proses membeli rumah secara cash, biaya beli rumah subsidi dengan proses KPR, yang harus disiapkan di awal adalah pembayaran booking fee dan uang muka pertama.
Dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk pembiayaan rumah KPR Subsidi, untuk DP rumah subsidi adalah 10% dari harga jual rumah, yakni 166 jutaan (Wilayah Jatim), dan biasaya developer akan memberikan batas waktu selama 3 – 4 bulan untuk melunasi DP rumah KPR Subsidi tersebut.
Tapi untuk saat ini, sudah banyak developer perumahan yang memmbuat promo free booking fee. Jadi user tetap harus membayar booking fee sebagai tanda jadi pembelian rumah subsidi, dan ketika rumah sudah proses ACC biaya booking fee tersebut akan dimasukkan ke pembayaran uang mukanya. Tapi kalau pembelian rumahnya ternyata batal, maka booking fee akan dianggap hangus.
2. Biaya untuk Fotokopi Berkas dan Beli Materai 10.000,-
Untuk mengajukan permohonan KPR rumah subsidi, user harus menyiapkan berkas persyaratan KPR Subsidi di mana untuk sebagian berkasnya harus di-copy sebanyak 5 – 7 lembar. Lalu untuk materai yang dibutuhkan untuk berkas KPR beserta proses realisasi KPR rumahnya sendiri adalah berkisar antara 20 – 25 lembar materai 10.000,-, lumayan banget kan materai sebanyak itu, jadi pastikan untuk biaya materai ini masuk ke dalam anggaran biaya beli rumah subsidi mu, ya.
Ohya, satu lagi yang nggak kalah penting, anggaran biaya transportasi, karena untuk mengurus berkas Surat Keterangan ke kantor desa, fotokopi, dan untuk penyerahan berkas ke kantor developernya pun butuh bensin untukriwa-riwinya.
3. Biaya Realisasi KPR Rumah Subsidi
Untuk biaya realisasi KPR ini sebenarnya sama seperti yang sudah saya tuliskan pada pembelian rumah subsidi secara cash di atas, sih. Hanya saja untuk pembelian rumah subsidi dengan proses KPR, akan ada biaya tambahan lagi untuk biaya administrasi KPR dan saldo mengendap yang wajib ada di tabungan Bank penyedia KPR nya.
“Memang biaya realisasi rumah itu rinciannya untuk apa saja, sih?”
Oke, memang nggak sedikit dari user yang menanyakan pertanyaan serupa, dan itu wajar karena mereka sudah mengeluarkan dana yang cukup besar untuk biaya realisasi ini.
Biaya realisasi yang dibayar oleh user, nantinya akan digunakan untuk pembayaran pajak BPHTB, Biaya Balik Nama SHGB, sambungan PLN dan air bersih, bahkan ada juga yang biaya realisasi KPR rumahnya sudah include dengan biaya peningkatan sertifikat dari SHGB ke SHM, tergantung ketentuan dari masing-masing developer.
Total Biaya Beli Rumah KPR Subsidi
Sebagai gambaran, total dana yang harus disiapkan untuk membeli rumah subsidi di tempat saya adalah sekitar 180 Jutaan bagi pembelian cash rumah standard. Dan bagi pembelian rumah dengan proses pengajuan KPR subsidi, biaya yang harus disiapkan adalah sekitar 15 jutaan untuk type rumah standard.
Bahkan di Griya Permata Insani, salah satu perumahan subsidi di dekat Masjid Namira Lamongan, yang dikembangkan oleh developer tempat saya bekerja, kamu hanya cukup membayar DP 2 juta dan biaya administrasi KPR nya saja. Ya.. meskipun ada juga rumah KPR subsidi yang menyediakan fasilitas DP 0%, tapi rasanya kok kurang greget ya, kalau beli rumah tapi tanpa “tanda pengikat” begitu ^^”
Baiklah sekian artikel bincang properti kali ini, semoga penjelasan tentang apa saja biaya yang harus disiapkan untuk membeli rumah subsidi di atas bisa menjadi gambaran buat kamu yang berencana membeli rumah dengan memanfaatkan pembiayaan KPR subsidi pemerintah.
Sincerely,
Elisa