Loyalitas pelanggan dulu identik dengan kartu member, poin reward, atau diskon khusus. Namun, pola ini semakin ditinggalkan oleh konsumen muda, khususnya Gen Z. Generasi yang lahir di era digital ini punya cara pandang berbeda: mereka lebih peduli pada nilai (value) dan prinsip brand daripada sekadar iming-iming hadiah.
Bagi pelaku UMKM maupun brand besar, memahami pergeseran perilaku ini sangat penting. Kalau dulu konsumen bisa betah karena diskon, kini Gen Z bisa saja pindah ke kompetitor hanya karena brand tidak sesuai dengan value yang mereka yakini.
Contents
Mengapa Gen Z Berbeda dengan Generasi Sebelumnya
Gen Z lahir ketika internet sudah menjadi bagian hidup sehari-hari. Mereka terbiasa dengan banjir informasi, sehingga lebih kritis dalam menilai brand. Bagi mereka, kepercayaan jauh lebih penting dibanding sekadar promo.
Gen Z juga tumbuh dengan kesadaran sosial yang tinggi. Mereka lebih memilih brand yang peduli lingkungan, mendukung keberagaman, dan transparan dalam operasional. Inilah mengapa program reward konvensional tidak lagi menjadi faktor utama dalam membangun loyalitas.

Bentuk Pola Loyalitas Baru Gen Z
Purpose-driven brand – Gen Z cenderung setia pada brand yang punya misi jelas, misalnya ramah lingkungan atau mendukung produk lokal.
1. Komunitas
Loyalitas mereka tumbuh jika merasa menjadi bagian dari komunitas yang dibangun brand.
2. Social Proof
Ulasan jujur dari konsumen lain atau rekomendasi influencer sering kali lebih berpengaruh daripada bonus poin.
3. Transparansi
Gen Z menghargai brand yang terbuka, baik soal harga, proses produksi, hingga nilai sosial yang dipegang.
Dengan kata lain, loyalitas mereka lahir dari pengalaman emosional, bukan transaksi.
Strategi yang Bisa Dilakukan UMKM
Bagi UMKM, memahami pola ini berarti harus mengubah pendekatan. Beberapa langkah yang bisa ditempuh antara lain:
1. Storytelling Brand
Ceritakan asal-usul produk, siapa yang memproduksinya, dan apa dampaknya bagi lingkungan atau masyarakat.
2. Hadir di Platform Digital
TikTok, Instagram, dan live shopping jadi ruang utama Gen Z berinteraksi dengan brand.
3. Kolaborasi dengan Micro-Influencer
Gen Z lebih percaya rekomendasi influencer kecil dengan persona yang relatable.
4. Pendampingan Profesional
Menggandeng digital marketing agency dapat membantu UMKM merancang strategi komunikasi yang sesuai dengan karakter Gen Z.

Dukungan Ekonomi agar UMKM Bisa Menyesuaikan Diri
Tentu, menjalankan strategi loyalty yang relevan dengan Gen Z membutuhkan biaya: mulai dari produksi konten, membangun komunitas digital, hingga menjaga kualitas produk. Di sinilah kondisi makro ikut berperan.
Pemerintah Indonesia saat ini juga fokus mendorong pertumbuhan ekonomi dengan memperkuat UMKM, salah satunya melalui penyaluran kredit ke masyarakat. Misalnya, program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang ditargetkan untuk modal kerja maupun investasi. Menurut Indonesia.go.id, percepatan penyaluran kredit UMKM menjadi salah satu strategi menjaga daya beli masyarakat sekaligus menopang pertumbuhan ekonomi nasional.
Dengan adanya dukungan ini, UMKM lebih leluasa berinovasi, menyesuaikan strategi pemasaran, dan pada akhirnya mampu membangun loyalitas pelanggan Gen Z yang berbeda dari generasi sebelumnya.
Loyalitas Baru, Tantangan Baru untuk UMKM
Gen Z membawa paradigma baru dalam loyalitas pelanggan. Mereka tidak mudah terikat oleh program reward konvensional, melainkan mencari brand yang memiliki value nyata, autentik, dan sejalan dengan prinsip hidup mereka.
Bagi UMKM, tantangannya bukan hanya menawarkan harga atau diskon, melainkan membangun hubungan emosional dan kepercayaan jangka panjang. Dengan memanfaatkan strategi digital yang tepat dan dukungan kebijakan ekonomi dari pemerintah, bisnis pun bisa lebih siap menghadapi pola loyalitas baru di era digital ini.

Saya setuju, memenangkan hati Gen Z untuk jadi loyal ini nggak bisa pakai program diskon-diskonan atau promo-promoan.
Mungkin, ngajakin Gen Z bikin konten dengan menggunakan produk yang jelas-jelas menunjukkan nama produknya ini bakalan lebih efektif buat menjaga kesetiaan mereka terhadap brand UMKM-nya.